Kamis, 21 Januari 2016

Suara hatiku buat saudara - saudaraku Aswaja

Bismillah

Aku pernah bersama para Kiyayimu,
Aku terlahir dari kalangan Nu
Aku besar juga dikalangan Nu.
Namun aku pernah tersesat jauh kelembah takfiri jihadis.
Ketika aku dalam selimut gelapnya takfiri.....
NU adalah musuhku
Muhamadiyah adalah musuhku...
Salafi adalah musuh besarku......
NKRI adalah musuhku.....
Alhamdulillah....embun hidayah...telah memadamkan api takfiri di dadaku....
Cahaya sunnah....telah menerangi gelapnya syubhat jihadis di rongga di hatiku.
Jalan yang terbentang di hadapanku kini ..... adalah jalannya ulama kita yang terdahulu.

Orang terdahulu dalam Islam,....

Nabi shalallah 'alaihi wasalam dan Sahabat, serta tabi'in juga tabiu'ttabi'in serta imam ahlu sunnah yang kita kenal.

Cahaya sunnah lambat laun menerangi langkahku....jubah salafiyah yang kini ku kenakan bukan produk IbnuTaimiyah.....
Bukan hasil karya Ibnu Qoyyim, atau Muhammad bin Abdul Wahhab yang kamu sangka........
Jangan kita kawatir dengan dakwah salafi.
Jangan kawatair dengan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, yang dijuluki oleh Inggris sebagai Wahabi.
Mereka adalah penyambung lidah dari lisan yang mulia Nabi kita shalallah 'alaihi wasalam lisan Sahabat Nabi kita, pengikut sahabat dan siapa saja yang berusaha mencontohnya....
Seandainya mereka tidak mauludan, tidak tahlilan, tidak ....tidak yang lainnya .... bukan berarti mereka mengibarkan bendera perang .... dengan saudara ASWAJA.
Aku di Salafi merasakan banyak persamaan ketika di NU....
Kita sama-sama cinta Allah....
Kita sama-sama cinta Nabi
Kita sama-sama cinta Sahabat
Kita sama-sama cinta Ahlul Bait
Kita sama-sama cinta Tabi"in.
Kita sama-sama cinta Tabu'ttabiin.
Kita sama-sama cinta Imam Madzhab
Kita sama-sama cinta Sunnah.
Kita sama-sama cinta Dakwah.
Kita sama-sama tidak mengkafirkan NKRI.
Kita sama-sama tidak mengkafirkan
Para Pemimpinnya yang muslim.
Kita sama-sama tidak mengkafirkan Ahlu kiblat.
Kita sama-sama tidak mengkafirkan Orang yg jahil.
Kita sama-sama tidak berontak terhadap NKRI.
Kita sama-sama tidak merongrong kedaulatan NKRI.
Kita sama-sama tidak menyetujui segala jenis teror atas nama agama.
Dan masih banyak lagi kesamaan yang ada.
Bahkan Dakwah Salafi yang ku kenal penuh hikmah, lemah lembut dan sunnah.
Bahkan Dakwah Salafi yang ku kenal mengharamkan demo.
Bahkan Dakwah Salafi yang ku kenal tidak mengenal hizbiyyah kebanggaan kelompok.
Bahkan Dakwah Salafi yang ku kenal berbaur dalam kehidupan bukan ekslusif.
Bahkan Dakwah Salafi yang ku kenal menganggap semua kaum muslim bersaudara sesui kadar keimanan dan sejauh mana kefahaman dengan sunnah.
Dan aku baru meneguk setetes kebaikan dari sumber mata air yang begitu jernih dan dari samudra dakwah Salafiyah yang begitu luas.
Allahumma Ya Allah satukan hati kami sebagaimana Engkau telah menyatukan kaum Muhajirin dan Anshor.
Wallahu'alam.
(Hasil dari acara SILATURAHMI NASIONAL, TENTANG PENGUATAN ASWAJA, DAN PENANGGULANGAN TERORISME, DALAM KETAHANAN NASIONAL).
Undangan KH.Hasyim Muzadi di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, dihadiri para ulama seIndonesia, sabang sampai meroke. Qoddarallah saya diminta sebagai nara sumber ke dua dalam acara tersebut.)
Allahumma Ya Allah jagalah keikhlasan hati kami.
Wallahu'alam
Pondok Aren
Abu Aminah Abdurrahman Ayub
21Rabi'ulAwal 1436H/12-1-2015
Abu Aminah Abdurrahman Ayub
Pin bb 7FB8C9B6.
Fb Abdul Rahman Ayub
Hp/WA 081310144169
Sumber : http://www.yusna.com/2015/01/mutiara-nasihat-129-suara-hatiku-untuk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar